Berdasarkan catatan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada Pemilu 2019, terdapat 31 anggota DPR yang memutuskan pindah parpol. Sebanyak 20 dari 31 orang tersebut pindah ke Partai NasDem.
Salah satunya ialah Fauzi Amro, anggota Komisi XI DPR RI itu akhirnya melabuhkan pilihannya ke Partai NasDem pada 2019, setelah bergonta-ganti partai. Pria kelahiran 7 Juni 1976 bukanlah orang baru di kancah perpolitikan Indonesia.
Fauzi Amro, putra asli Remban, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan ini pernah terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Hanura mewakili Dapil Sumatera Selatan I.
Fauzi dikenal sebagai tokoh pemuda Sumatera Selatan. Keaktifannya berorganisasi sejak duduk di bangku sekolah hingga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam saat menjadi mahasiswa, membuatnya tak segan untuk terjun ke dunia politik.
Sebelum memulai karir politik di DPR RI lewat Partai Hanura pada 2014, Fauzi Amro sudah malang melintang di beberapa partai politik. Awalnya ia bergabung dengan Partai Bintang Reformasi dan maju menjadi calon anggota legislatif di Pileg 2009.
Ia juga tercatat sebagai salah satu deklarator organisasi Persatuan Indonesia (Perindo) dan sempat menjabat sebagai Sekretaris Dewan Sosial DPP Perindo.
Lalu pada Pileg 2019, Fauzi Amro memutuskan untuk bergabung bersama Partai NasDem. Semangat restorasi Indonesia dan konsep politik tanpa mahar yang digaungkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berhasil membuat Fauzi Amro jatuh hati dan akhirnya maju dalam kontestasi Pileg 2019 bersama Partai NasDem.
Keyakinannya berjuang bersama Partai NasDem dibuktikan Fauzi Amro dengan menerapkan gagasan Restorasi Indonesia dan konsep tanpa mahar di segala lini kegiatannya di DPR RI. Ia percaya, konsep tanpa mahar adalah konsep yang cemerlang yang bisa membuat Partai NasDem tumbuh menjadi partai besar di republik ini.
Kepiawaian dan pengalaman politik Fauzi Amro terbukti saat ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI di dapil yang sama dengan partai yang berbeda. Potensi ini tak disia-siakan Partai NasDem.
Menuju Pemilu 2024 dengan target runner up atau seratus kursi DPR RI yang telah dipasang oleh Partai Nasdem, Fauzi dipercaya menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem untuk wilayah Sumatera Selatan.
Fauzi Amro menjadi satu di antara banyak caleg yang kerap disebut “kutu loncat”. Namun, dengan apa yang sudah ia jalankan dan perjuangkan, membuktikan bahwa berpindah partai bukan melulu soal pragmatisme.
Fauzi Amro secara tidak langsung membeberkan beberapa faktor yang membuatnya berpindah. Pertama faktor kesesuaian ideologi dan konsep kepartaian antara caleg dan platform partai.
Kemudian adalah faktor harapan. Ketika seseorang yang memiliki potensi serta kapabilitas yang mumpuni, dihargai peran dan fungsinya, maka ia akan sekuat tenaga memperjuangkan dan membesarkan partainya.