Pertemuan enam ketum parpol dengan Presiden Jokowi di Istana serta tidak mengundang Partai NasDem menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah membahas tentang kebangsaan atau koalisi untuk menentukan bacapres dan bacawapres di Pilpres 2024?
Namun, Politikus Partai NasDem, Bestari Barus mengatakan bahwa kontestasi di 2024 merupakan pergantian kepemimpinan. NasDem meyakini bahwa pergantian kepemimpinan adalah urusan politik bukan Presiden.
"Nasdem meyakini sepenuhnya urusan tentang pergantian kepemimpinan pada pemilu yang akan datang adalah urusan partai politik," ujar Bestari Barus dalam Kontroversi Metro TV, Kamis (11/5/2023).
Menanggapi hal ini, Politikus Partai Golkar Maman Abdurrahman mengatakan bahwa pertemuan Jokowi dengan enam ketum parpol merupakan hal yang biasa di dinamika politik. Ia menyebutkan bahwa pertemuan ini merupakan simbiosis mutualisme yang dibutuhkan masing-masing kelompok politik.
"Jangan dilihat dari cawe-cawenya. Namun, ini merupakan simbiosis mutualisme yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok politik. Dalam hal ini, Golkar membutuhkan proses komunikasi politik yang intens dengan Presiden karena suka atau tidak suka Pak Jokowi adalah kepala negara," ujar Maman Abdurrahman dalam Kontroversi Metro TV, Kamis (11/5/2023).