Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan euro, sejak tahun 2009 silam negara-negara aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan) telah merencanakan pembuatan sistem pembayaran baru, guna mengintegrasikan sistem pembayaran dan memfasilitasi pembayaran serta transfer uang secara bebas antar negara anggotanya.
Rencana tersebut hingga kini belum terealisasi, hingga setelah Barat menjatuhkan sanksi kepada Rusia, yang membuat Moskow baru-baru ini kembali mencetuskan rencana tersebut.
Laporan media asing menyebutkan bahwa mata uang baru BRICS akan diamankan dengan emas dan komoditas lain termasuk elemen tanah jarang.
Selain itu, usai kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Moskow untuk memperkuat memperkuat kemitraan pada Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan mengadopsi kebijakan luar negeri baru yang menempatkan India dan Tiongkok di garis depan, serta membangun kemitraan strategis istimewa guna meningkatkan dan memperluas kerja sama di semua bidang atas dasar saling menguntungkan.
(M. Khadafi)
