Anies dan AHY Kompak Kritisi Kebijakan Pemerintah, Sudah Sefrekuensi?

Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti ada pejabat tinggi negara yang disebut ingin mengubah konstitusi. Mereka mengkritisi program pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat kecil.
 
“Mereka yang tidak komitmen dengan prinsip demokrasi, sekarang lebih berani mengungkapkan pikirannya,” ucap Anies.
 
Pekan ini, salah satu kegiatan Anies adalah menghadiri dialog kebangsaan yang digelar Korps alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta. Dalam forum itu anies juga mengingatkan pemerintah dan penyelenggara pemilu untuk memberi perlakuan setara terhadap seluruh kontestan pemilu serentak 2024.
 
“Yang kita butuhkan hanya fair play,” lanjutnya.
 
Sementara itu, gaya orasi yang lugas dan tegas juga ditampilkan Ketua Umum Partai Demokrat. Kepada ribuan kadernya, AHY mengkritik penggunaan anggaran yang tidak banyak berdampak pada wong cilik.
 
“Persoalan ekonomi kita semakin sulit karena keuangan negara tidak dikelola dengan baik,” ucap AHY dengan lantang.
 
AHY juga menyoroti isu yang tengah menjadi perhatian masyarakat, yaitu gaya hidup hedon pejabat Kementerian Keuangan. Selain itu, ia juga mengkritisi tata kelola pemerintah saat ini yang disebut grusa grusu.
 
Diketahui, Partai Demokrat secara resmi telah mendeklarasikan dukungan pencapresan Anies Baswedan. Dukungan diberikan tanpa syarat, dengan menyerahkan keputusan pemilihan cawapres pendamping kepada Anies. Namun, Partai Demokrat tentu berhasrat agar ketua umumnya dapat terpilih mendampingi Anies sebagai cawapres. 
 
Anies sendiri menyatakan, ada 5 kriteria yang dicari dari sosok cawapres idaman. Salah satunya, memiliki kemistri yang kuat.