Pencarian Pilot Susi Air Diperluas hingga Keluar Wilayah Nduga
N/A • 11 March 2023 17:08
Tim gabungan TNI-Polri terus mencari keberadaan pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens di wilayah Nduga dan diperluas ke wilayah lainnya. Dankolaksops TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring mengatakan, ada indikasi kelompok kejahatan bersenjata (KKB) Egianus Kogoya berupaya memecah konsentrasi aparat keamanan dengan melakukan aksi pindah-pindah lokasi.
Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring menambahkan, TNI-Polri juga sudah bisa memecah kekuatan KKB untuk tidak bersatu, yakni dengan melakukan komunikasi sosial dan pembinaan teritorial serta penyelidikan di beberapa wilayah yang pernah menjadi persinggahan KKB Egianus Kogoya.
Dari hasil investigasi di Yahukimo, Papua, kelompok-kelompok KKB di wilayah itu ada yang merupakan pecahan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.
"Kondisi pilot sampai saat ini masih dalam keadaan hidup dan kami akan terus berupaya mencari dan menyelamatkannya," kata Dankol Akops TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring.
Penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mertens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua hampir genap sebulan lamanya. Dalam upayanya, ada tiga strategi kunci yang dilancarkan Tim Operasi Damai Cartenz, untuk melacak dan membebaskan sandera.
Ketiga upaya tersebut, pertama pendakatan persuasif. Pendekatan persuasif ini menggunakan metode negosiasi demi keberhasilan penyelamatan dan pencegahan terjadinya kontak senjata, serta keselamatan Pilot Susi Air Philip Mark Mertens.
Kedua, memperluas area pencarian. Upaya pencarian sampai ke Kabupaten Lanny Jaya. Hal itu disebabkan di Lanny Jaya ditemukan sejumlah bukti dan fakta-fakta yang menunjukan Pilot Susi Air Philip Mark Mertens dan KKB sempat berada di sana.
Ketiga, mengerahkan tim jalur darat dan jalur udara. Kedua tim tersebut dikerahkan untuk memantau pergerakan dari kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Upaya-upaya penyelamatan tersebut terus dilakukan bersama dengan Pemda Papua, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menegaskan, keselamatan Philips menjadi prioritas dalam operasi pembebasan.
(Siti Nor Sholikhah)