Mengenal Kuil Meiji, Tempat Sakral Tertua di Shibuya Tokyo

Ditengah hiruk pikuk kota Tokyo, berwisata ke kuil Meiji merupakan tempat tertua di Shibuya, Tokyo dan sakral bagi umat Shinto. Kuil ini dibangun sejak 1920 dan didedikasikan untuk kaisar Meiji.

Perjalanan awal menuju kuil Meiji melewati gerbang bernama Torii, umat Shinto mempercayai gerbang ini merupakan pemisah antara dunia manusia dengan para dewa. 

Sepanjang jalan menuju kuil Meiji memiliki makna sakral bagi umat Shinto, terdapat hamparan batu kerikil ditengah disebut Tamajari yang berarti jalan bagi dewa, tak heran para wisatawan dianjurkan berjalan di samping kiri dan kanan jalan. 

Ditengah perjalanan, wisatawan akan menemukan deretan gentong yang berisikan sake yang berasal dari berbagai daerah di Jepang. Didalam agama shinto, Sake merupakan persembahan umat bagi para dewa. Selain deretan gentong sake terdapat deretan gentong wine yang merupakan persembahan dari negara Prancis. 

Tidak jauh dari deretan gentong sake dan wine akan tiba di halaman depan kuil Meiji. Terdapat sebuah tempat cuci tangan tradisional yang terbuat dari bambu. Wisatawan diharapkan mencuci tangan terlebih dahulu untuk menjalankan ritual pembersihan sebebelum memasuki kuil.

Ketika memasuki area dalam kuil Meiji, nuansa bangunan tradisional ala Jepang begitu terasa, mulai dari arsitek bangunan, terdapat sebuah tempat bagi umat Shinto memanjatkan doa. 

Para wisatawan diperbolehkan mengikuti ritual dengan cara melempar koin kemudian memberi hormat dengan membungkuk barulah doa dipanjatkan.

Setelah berdoa, umat dan wisatawan juga menuliskan harapan pada sebuah pelakat kayu bernama Ema yang kemudian akan dipasang ke kayu pohon dengan membayar 500 Yen, namun bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan kuil Meiji tidak dikenakan tiket masuk.