Menara BTS. Foto: MI/Susanto
Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD mengatakan anggaran yang telah dikeluarkan dalam proyek penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G pada BAKTI sebesar Rp10 triliun. Namun, berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) realisasinya tidak sebesar anggaran tersebut.
"Jadi dari yang Rp10 triliun itu, yang sekarang keluar itu sebenarnya (untuk bangun) 4.200 tower yang dibangun itu cukup dengan kira-kira Rp3 triliun hingga Rp4 triliun," ujar Mahfud dalam konferensi pers, di Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Mei 2023.
Mahfud telah memerintahkan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkominfo Arief Tri Hardiyanto untuk mengejar larinya uang negara yang telah dianggarkan itu. Ia menyebut proses pendalaman internal dapat dilakukan berdasarkan hasil temuan BPKP.
"Uang ini supaya dikejar dan saya kira sudah ada nama-nama yang dicantumkan di dalam hasil pemeriksaan BPKP supaya dimulai dari situ Bapak Irjen," kata Mahfud.
Namun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Mekopolhukam) itu menegaskan proyek BTS 4G BAKTI harus terus dilakukan. Sehingga energi dan anggaran pemerintah yang telah dikeluarkan dalam proyek yang dimulai sejak 2006 itu tidak sia-sia.
"Kalau berhenti, 17 tahun kita lakukan dan harus mulai lagi dari yang baru itu akan sulit," ujar dia.
Kejaksaan Agung menetapkan Johnny G Plate sebagai tersangka kasus korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 2, 3, 4 dan 5 BAKTI Kominfo.
Johnny diduga meminta setoran sejumlah Rp500 juta per bulan dari proyek pembangunan BTS BAKTI Kominfo.
